Henry Edward Schunck, Ahli Kimia dari Manchester yang
terkenal
Henry Edward Schunck dilahirkan pada
tanggal 16 Agustus 1820, satu dari tujuh anak Martin Schunck, yang pindah dari
Malta ke Manchester pada tahun 1808. Martin adalah pemilik toko yang sukses
dalam bisnis tekstil dan Edward (ia tidak pernah menggunakan nama pertamanya)
diharapkan dapat meneruskan bisnis keluarga. Edward dididik secara privat di
Manchester dan diperkenalkan dengan kimia praktis oleh William Henry (1774
-1836), pembimbing hukum kelarutan gas. Pendidikan lebih lanjut adalah di
Berlin dengan Magnus dan Rose, dan dikkuti dengan gelar Ph.D. dengan Justus von
Liebig di Giessen. Kembali ke Inggris pada tahun 1842, Edward menjadi manajer
pabrik di Belfield, di daerah pinggiran Rochdale, bleaching dan pencetakan kain
mori mentah. Tapi setelah beberapa tahun, ia melepaskan pekerjaan tersebut, dan
kesuksesan keluarga membuatnya mampu hidup sebagai ahli sains dermawan dan
terhormat.
Paper ilmiah pertamanya (sekitar 200
halaman) dipublikasikan pada tahun 1841 dan membahas asam khrissamat, sebuah
hasil reaksi nitrasi kayu gaharu, yang bisa digunakan sebagai pewarna. Ketika
masih di Giessen, ia menguji sebangsa tumbuhan lumur, dan selanjutnya mampu
mengisolasi dan mengenali asam lekanorat, asam erithrat, asam orsellinat, yang
merupakan prekursor sumber pewarna ungu pada lumut.
Penelitian utama adalah pada madder
(pohon anggur eropa dan asia yang daunnya berduri dan bunganya kecil kecil
berwarna kuning kehijau hijauan) yang dimulai pada tahun 1846 dan menjadi
pekerjan Edward selama satu dekade. Ia mengisolasi prekursor warna rubian, yang
belakangan dikenal sebagai asam rubieritrat, dan mempelajari komponen warna
alizarin dan purpurin dan senyawa lainnya yang masih belum dikenali dengan
baik. Hal ini mengarah pada penggunaan spektroskopi absorpsi visual sebagai
alat analisis.
Sekitar tahun 1855, Edward kembali
memusatkan perhatiannya ke indigo, meneliti prekursor warna yang terkandung
dalam woad (tanaman bunga dengan nama Isatis tinctoria), yang ia isolasi dengan
susah payah, yang menghasilkan senyawa bernama isatan A yang tidak stabil yang
disebutnya sebagai indican. Ketidakstabilan ini mengarahkan penelitian untuknya
mengembangkan evaporator lapis tipis yang pertama. Ia sangat tertarik dengan
produksi indigo dan indirubin dari air seni.
Pada tahun 1879 ia menyelidiki warna
ungu pada kerang spesies Nucella lapillus yang ditemukannya di Hastings dan
spesies Purpura pansa dari Nikaragua , dan menunjukkan bahwa pigmen warnanya
menyerupai indigo tapi tidak identik.
Baru tiga puluh tahun kemudian ditunjukkan bagaimana molekul tersebut ternyata mengandung brom yaitu 6,6′-dibromoindigo.
Pada tahun 1883 ia memulai penelitian panjangnya pada klorofil dan setelah bertahun-tahun baru bisa menunjukkan bahwa secara struktur, klorofil menyerupai hemogloin.
Baru tiga puluh tahun kemudian ditunjukkan bagaimana molekul tersebut ternyata mengandung brom yaitu 6,6′-dibromoindigo.
Pada tahun 1883 ia memulai penelitian panjangnya pada klorofil dan setelah bertahun-tahun baru bisa menunjukkan bahwa secara struktur, klorofil menyerupai hemogloin.
Edward Schunck meninggal di rumahnya
“The Oaklands” di Kersal pada tanggal 13 Januari 1903 dan dikubur di gereja
setempat St. Pauls. Bagian di halaman gereja ini telah ditumbuhi rumput dengan
ceat dan dengan adanya pengurangan atau vandalisme, batu pusaranya telah rusak
karena ukirannya yang sudah tidak dapat dibaca lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar